Kupandang hamparan hijau dengan batas biru yang mencolok
Indah, tapi tak mampu mengelabui si gundah gulanah yang bercokol
Hanya ada matahari di sini
Dan tak ada satupun yang mengharapkan hujan akan datang menemui mereka
Tak ada satupun yang mau susah susah bermimpi
Ironis, karna rupanya menggambarkan diriku
Tuhan berikan tempat yang pas untuk melupakan hujan
Bahkan pelangi pun tak ada untuk sekedar mengingatkan
Aku bertemankan peluh
Rasa gosong dan daki yang mewarnai jengkal demi jengkal kulit manja ini.
Aku masih suka berkhayal
Meskipun berlebihan, tapi cukup mengusir imaji palsu
Pundi pundi kenangan itu rupanya belum penuh penuh juga
Masih mampu ku tuang dan ku kumpulkan lagi jadi satu peristiwa
Tangisan penuh duka
Pelukan penuh makna
Andai ia berkata sebelumnya
Maka tak akan ada semua cerita ini.
Selamat tinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar