Saat pertemuan terakhir itu telah dekat
Aku bertanya pada pelindungku
Apa yang akan terjadi ?
"Bagaimana setelah ini ?" , tanyaku
"Yang bertanya lebih tau" , ujarnya (Dia pernah mengucapkan itu pada rasulnya dulu kala)
Jadi apa maksud Bos mu mengatur semua ini ?
Entahlah, Ia malas kuajak bicara kalau mengenai rancangannya
Tapi sungguh aku bingung..ini bukan menyembuhkan, tapi justru menambah dalamnya luka
Bodoh, bukankah kau sendiri dokter bedah ? Yang alih alih menyembuhkan tetapi malah memperdalam dan memperlebar luka ?
Sekarang aku campur aduk, aku yang pernah terlupa kapan harus menangis, kini justru lupa kapan harus berhenti menangis
Bukankah air mata itu berkah dari-Nya ? Aku saja , mahluk sesempurna ini tidak memilikinya
Tapi andai bisa kubilang, aku rindu padanya :'( , aku rindu baunya, aku rindu tatapan nya, aku rindu semua kata - kata nya.
Rindu itu racun, anakku .. makanya Dia menolak menyelipkannya di hatiku waktu menciptakanku dulu.
Aku juga cemburu !! Ya aku tau ini aneh, aku sudah lupa bagaimana melakukannya sejak dulu, tapi kali ini aku justru lupa bagaimana menangkalnya
Seperti pesan gabriel padaku untuk mengingatkanmu.. "kamu itu siapa"
Salahkah aku menceritakan semua lumpurku dulu ayah ? Aku takut ia jijik padaku, pada masa laluku
Sesulit petani menggemburkan sawah pasti, tapi aku yakin ia mau mengerti
Sekarang apa akhir dari rancangan Nya untukku ayah?
Biarkan ia pulang ke negri hujan